Subhanallah! Inilah Beberapa Kisah Keajaiban Sholat Dhuha yang Menggetarkan Hati
Jika anda saat ini sedang mengalami kesulitan dan kesusahan hidup maka sempatkanlah untuk sholat dhuha, niscaya Allah SWT akan menolong anda. Dengan sholat dhuha maka Allah akan memberikan rezeki yang tak disangka-sangka, rezeki akan menjadi lancar dan Insya Allah akan membuat anda hidup dalam keberkahan. Sholat dhuha benar-benar memiliki keajaiban.
Cukup banyak kisah keajaiban sholat dhuha yang dialami oleh sebagian besar orang yang merutinkan sholat dhuha di pagi hari. Dhuha merupakan shalat sunnah yang dianjurkan untuk kita kerjakan. Siapa sangka, banyak yang belum mengetahui dahsyatnya keajaiban dan manfaat yang akan kita rasakan, inilah beberapa hadist dan riwayat yang menjelaskan keutamaan dhuha :
Shalat dhuha adalah amal istimewa. Banyak keajaiban seputar rezeki menghampiri mereka yang rutin menjalankan shalat Dhuha. Salah satunya pemuda ini, sebut saja namanya Abdullah.
Awalnya, Abdullah tidak terlalu perhatian dengan shalat dhuha. Apalagi, pekerjaannya di sebuah perusahaan swasta di Surabaya sangat padat di waktu dhuha.
Ketika ia berpindah kerja yang lebih longgar waktunya, secara kebetulan ia juga mengetahui keutamaan sholat dhuha. Bahwa shalat dhuha diwasiatkan Rasulullah untuk senantiasa dikerjakan, shalat dhuha dua rakaat senilai 360 sedekah, shalat dhuha empat rakaat membawa kecukupan sepanjang hari, bahkan shalat dhuha berpahala umrah.
Jadilah Abdullah memulai shalat Dhuha. Dan keajaiban demi keajaiban pun mengalir sejak hari-hari pertama.
Selang sekitar tiga jam setelah Abdullah menunaikan shalat Dhuha, seorang rekan kerja mentraktirknya. “Alhamdulillah, makan siang gratis,” kata Abdullah mensyukuri nikmat di hari pertama ia berkomitmen merutinkan shalat dhuha. Mungkin bagi orang lain mendapat traktiran makan siang bukanlah rezeki, namun bagi Abdullah, ia mulai menghubungkannya dengan shalat dhuha. Terlebih di hari kedua ada rezeki lain yang datang.
“Ini untuk apa, Bos?” Abdullah terkejut mendapatkan amplop dari atasannya.
“Semacam bonus lah,” jawab atasannya sembari tersenyum.
Jika ditraktir adalah hal sangat biasa bagi banyak orang, mendapatkan rezeki nomplok berupa bonus yang tak diperkirakan sebelumnya benar-benar keajaiban bagi Abdullah. Ini membuatnya sangat bersemangat merutinkan shalat dhuha.
Di hari ketiga, Abdullah menanti-nanti kira-kira dapat rezeki apa ia hari ini. Sejak pagi diperhatikannya segala hal yang terjadi. “Nggak ada rezeki nomplok nih hari ini,” simpulnya setelah jam kerja hampir usai.
“Astaghfirullah,” Abdullah terhenyak. Mengapa ia jadi sangat materialis memperhitungkan rezeki setelah shalat dhuha. Padahal ia sudah tahu konsep ikhlas; beribadah semata karena Allah, bukan karena ingin mendapatkan dunia. Kalau ia jadi tak semangat shalat dhuha karena tak ada rezeki nomplok, itu adalah indikator ke-tidak ikhlas-an. Jika ikhlas, semestinya amal ibadahnya tak terpengaruh dengan hal-hal duniawi yang ia dapatkan atau tidak.
Abdullah bertekad untuk tidak menghitung-hitung balasan duniawi yang ia dapatkan dari shalat dhuha, meskipun ia masih memiliki keyakinan bahwa salah satu faedah shalat dhuha adalah memperlancar rezeki. Ia berusaha lebih ikhlas, meskipun ia masih meyakini bahwa meminta kepada Allah tidak harus dipertentangkan dengan keikhlasan.
“Bruakkk!” Abdullah terkejut setengah mati. Sebuah motor menabrak motornya dari belakang. Ia sempat oleng, namun tidak terjadi apa-apa. Justru motor yang menabraknya itu yang jatuh. Seketika lalu lintas di belakangnya menjadi macet. Ia hendak berhenti, tapi sejumlah orang yang sigap menolong penabraknya itu mempersilahkan untuk melanjutkan perjalanan. “Terus saja, Mas. Terus saja. Mas nggak salah. Biar kami urus.”
Rupanya itu keajaiban di hari ketiga. Nilai materi dan keselamatannya lebih besar dibandingkan bonus yang diterimanya di hari kedua.
Abdullah tertegun. Betapa Maha Pemurahnya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Baru saja ia merutinkan shalat dhuha, keajaiban demi keajaiban telah dirasakannya. Dan itu terus berlanjut di hari, bulan dan tahun berikutnya.
Keajaiban Sholat Dhuha Rezeki Langsung Datang Tak Terduga
elakangan ini memang saya agak kesulitan keuangan. Apalagi setelah lebaran harga bahan kebutuhan pokok sudah jelas tetap naik dan tidak kembali ke harga semula seperti sebelum lebaran. Contohnya misalnya nasi goreng di daerah pamulang sebelum lebaran harganya sekitar 8.000 rupiah. Setelah lebaran naik 1.000 rupiah menjadi 9.000 rupiah. Tentu saja hal ini disebabkan beberapa bahan kebutuhan pokok yang naik. Sehingga pedagang juga menyesuaikan barang dagangannya agar tetap bisa bertahan.
Saya sempat berpikir untuk berjualan saat weekend dan ini yang menjadi tantangan terbesar saya karena selalu saja ada kendala dan rintangan ketika mewujudkannya. Disamping kesibukan di sekolah dalam menyiapkan perangkat kerja juga ada beberapa pelatihan yang sebetulnya lebih menguntungkan untuk mengupgrade pengetahuan dan kemampuan saya dalam mengajar. Akhirnya saya curhat pada yang kuasa agar diberikan jalan untuk mendaptkan rezeki tambahan. Kebetulan memang sejak lebaran sholat dhuha saya banyak yang bolong-bolong *pengakuan*.
Alhamdulillah ternyata Gusti Alloh ora sare. Rezeki pertama, istri saya mendapatkan murid privat seorang anak TK yang membutuhkan bimbingan belajar. Alhamdulillah istri saya mendapatkan bayaran yang cukup lumayan untuk satu kali pertemuan setiap pekan. Saya berpikir untuk menjadi relawan di salah satu masjid di dekat tempat murid les istri saya, sambil menunggu istri saya mengajar. Hal ini saya lakukan sebagai wujud terimakasih saya pada yang Kuasa.
Belum sempat saya mewujudkannya dan berbicara pada pihak DKM dan TPA masjid ternyata Gusti Alloh menambah lagi rezeki yang tidak terduga. Datangnya dari istri saya lagi. Salah satu teman istri saya membutuhkan guru privat untuk orang tuanya. Orang tuanya membutuhkan seorang guru yang bisa mengajar percakapan dalam Bahasa Inggris. Tanpa pikir panjang tentu saja saya langsung menyanggupinya. Inilah jalan yang sudah di tentukan oleh Gusti Alloh SWT.
Ahad pagi tadi adalah pertemuan pertama saya dengan orang tua dari teman istri saya. Pertemuan pertama sangat lancar dan responnya sangat positif. Akhirnya Istri dari bapak yang saya ajari meminta saya juga untuk mengajarinya. Kebetulan istrinya adalah seorang ibu rumah tangga. Alwanya saya menyarankan untuk belajar bersama-sama sehingga tidak perlu membayar biaya tambahan. Namun, ibu tersebut menginginkan waktu terpisah.
Tak ada keraguan lagi bahwa sholat dhuha membuka rezeki saya melalui mengajar. Dijawab sangat kontan dan tanpa syarat apapun. Yang perlu saya lakukan hanyalah menyadiakan waktu di pagi hari untuk beberapa rakaat sholat kemudian curhat dan berterimakasih pada yang kuasa atas segala rezeki yang saya terima selama ini.
*******************
Subhanallah...Begitu besar rezeki dan nikmat Allah yang diberikan pada orang-orang yang istiqomah menjalankan sholat dhuha. Bagaimana apakah anda sudah sholat dhuha hari ini ?. Jika anda juga memiliki pengalaman tentang keajaiban sholat dhuha, silahkan berbagi dikolom komentar ya.
Cukup banyak kisah keajaiban sholat dhuha yang dialami oleh sebagian besar orang yang merutinkan sholat dhuha di pagi hari. Dhuha merupakan shalat sunnah yang dianjurkan untuk kita kerjakan. Siapa sangka, banyak yang belum mengetahui dahsyatnya keajaiban dan manfaat yang akan kita rasakan, inilah beberapa hadist dan riwayat yang menjelaskan keutamaan dhuha :
Kisah Keajaiban Sholat Dhuha
Rutinkan Shalat Dhuha, Pemuda Ini Mendapatkan Rezeki MenakjubkanShalat dhuha adalah amal istimewa. Banyak keajaiban seputar rezeki menghampiri mereka yang rutin menjalankan shalat Dhuha. Salah satunya pemuda ini, sebut saja namanya Abdullah.
Awalnya, Abdullah tidak terlalu perhatian dengan shalat dhuha. Apalagi, pekerjaannya di sebuah perusahaan swasta di Surabaya sangat padat di waktu dhuha.
Ketika ia berpindah kerja yang lebih longgar waktunya, secara kebetulan ia juga mengetahui keutamaan sholat dhuha. Bahwa shalat dhuha diwasiatkan Rasulullah untuk senantiasa dikerjakan, shalat dhuha dua rakaat senilai 360 sedekah, shalat dhuha empat rakaat membawa kecukupan sepanjang hari, bahkan shalat dhuha berpahala umrah.
Jadilah Abdullah memulai shalat Dhuha. Dan keajaiban demi keajaiban pun mengalir sejak hari-hari pertama.
Selang sekitar tiga jam setelah Abdullah menunaikan shalat Dhuha, seorang rekan kerja mentraktirknya. “Alhamdulillah, makan siang gratis,” kata Abdullah mensyukuri nikmat di hari pertama ia berkomitmen merutinkan shalat dhuha. Mungkin bagi orang lain mendapat traktiran makan siang bukanlah rezeki, namun bagi Abdullah, ia mulai menghubungkannya dengan shalat dhuha. Terlebih di hari kedua ada rezeki lain yang datang.
“Ini untuk apa, Bos?” Abdullah terkejut mendapatkan amplop dari atasannya.
“Semacam bonus lah,” jawab atasannya sembari tersenyum.
Jika ditraktir adalah hal sangat biasa bagi banyak orang, mendapatkan rezeki nomplok berupa bonus yang tak diperkirakan sebelumnya benar-benar keajaiban bagi Abdullah. Ini membuatnya sangat bersemangat merutinkan shalat dhuha.
Di hari ketiga, Abdullah menanti-nanti kira-kira dapat rezeki apa ia hari ini. Sejak pagi diperhatikannya segala hal yang terjadi. “Nggak ada rezeki nomplok nih hari ini,” simpulnya setelah jam kerja hampir usai.
“Astaghfirullah,” Abdullah terhenyak. Mengapa ia jadi sangat materialis memperhitungkan rezeki setelah shalat dhuha. Padahal ia sudah tahu konsep ikhlas; beribadah semata karena Allah, bukan karena ingin mendapatkan dunia. Kalau ia jadi tak semangat shalat dhuha karena tak ada rezeki nomplok, itu adalah indikator ke-tidak ikhlas-an. Jika ikhlas, semestinya amal ibadahnya tak terpengaruh dengan hal-hal duniawi yang ia dapatkan atau tidak.
Abdullah bertekad untuk tidak menghitung-hitung balasan duniawi yang ia dapatkan dari shalat dhuha, meskipun ia masih memiliki keyakinan bahwa salah satu faedah shalat dhuha adalah memperlancar rezeki. Ia berusaha lebih ikhlas, meskipun ia masih meyakini bahwa meminta kepada Allah tidak harus dipertentangkan dengan keikhlasan.
“Bruakkk!” Abdullah terkejut setengah mati. Sebuah motor menabrak motornya dari belakang. Ia sempat oleng, namun tidak terjadi apa-apa. Justru motor yang menabraknya itu yang jatuh. Seketika lalu lintas di belakangnya menjadi macet. Ia hendak berhenti, tapi sejumlah orang yang sigap menolong penabraknya itu mempersilahkan untuk melanjutkan perjalanan. “Terus saja, Mas. Terus saja. Mas nggak salah. Biar kami urus.”
Rupanya itu keajaiban di hari ketiga. Nilai materi dan keselamatannya lebih besar dibandingkan bonus yang diterimanya di hari kedua.
Abdullah tertegun. Betapa Maha Pemurahnya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Baru saja ia merutinkan shalat dhuha, keajaiban demi keajaiban telah dirasakannya. Dan itu terus berlanjut di hari, bulan dan tahun berikutnya.
Keajaiban Sholat Dhuha Rezeki Langsung Datang Tak Terduga
elakangan ini memang saya agak kesulitan keuangan. Apalagi setelah lebaran harga bahan kebutuhan pokok sudah jelas tetap naik dan tidak kembali ke harga semula seperti sebelum lebaran. Contohnya misalnya nasi goreng di daerah pamulang sebelum lebaran harganya sekitar 8.000 rupiah. Setelah lebaran naik 1.000 rupiah menjadi 9.000 rupiah. Tentu saja hal ini disebabkan beberapa bahan kebutuhan pokok yang naik. Sehingga pedagang juga menyesuaikan barang dagangannya agar tetap bisa bertahan.
Saya sempat berpikir untuk berjualan saat weekend dan ini yang menjadi tantangan terbesar saya karena selalu saja ada kendala dan rintangan ketika mewujudkannya. Disamping kesibukan di sekolah dalam menyiapkan perangkat kerja juga ada beberapa pelatihan yang sebetulnya lebih menguntungkan untuk mengupgrade pengetahuan dan kemampuan saya dalam mengajar. Akhirnya saya curhat pada yang kuasa agar diberikan jalan untuk mendaptkan rezeki tambahan. Kebetulan memang sejak lebaran sholat dhuha saya banyak yang bolong-bolong *pengakuan*.
Alhamdulillah ternyata Gusti Alloh ora sare. Rezeki pertama, istri saya mendapatkan murid privat seorang anak TK yang membutuhkan bimbingan belajar. Alhamdulillah istri saya mendapatkan bayaran yang cukup lumayan untuk satu kali pertemuan setiap pekan. Saya berpikir untuk menjadi relawan di salah satu masjid di dekat tempat murid les istri saya, sambil menunggu istri saya mengajar. Hal ini saya lakukan sebagai wujud terimakasih saya pada yang Kuasa.
Belum sempat saya mewujudkannya dan berbicara pada pihak DKM dan TPA masjid ternyata Gusti Alloh menambah lagi rezeki yang tidak terduga. Datangnya dari istri saya lagi. Salah satu teman istri saya membutuhkan guru privat untuk orang tuanya. Orang tuanya membutuhkan seorang guru yang bisa mengajar percakapan dalam Bahasa Inggris. Tanpa pikir panjang tentu saja saya langsung menyanggupinya. Inilah jalan yang sudah di tentukan oleh Gusti Alloh SWT.
Ahad pagi tadi adalah pertemuan pertama saya dengan orang tua dari teman istri saya. Pertemuan pertama sangat lancar dan responnya sangat positif. Akhirnya Istri dari bapak yang saya ajari meminta saya juga untuk mengajarinya. Kebetulan istrinya adalah seorang ibu rumah tangga. Alwanya saya menyarankan untuk belajar bersama-sama sehingga tidak perlu membayar biaya tambahan. Namun, ibu tersebut menginginkan waktu terpisah.
Tak ada keraguan lagi bahwa sholat dhuha membuka rezeki saya melalui mengajar. Dijawab sangat kontan dan tanpa syarat apapun. Yang perlu saya lakukan hanyalah menyadiakan waktu di pagi hari untuk beberapa rakaat sholat kemudian curhat dan berterimakasih pada yang kuasa atas segala rezeki yang saya terima selama ini.
*******************
Subhanallah...Begitu besar rezeki dan nikmat Allah yang diberikan pada orang-orang yang istiqomah menjalankan sholat dhuha. Bagaimana apakah anda sudah sholat dhuha hari ini ?. Jika anda juga memiliki pengalaman tentang keajaiban sholat dhuha, silahkan berbagi dikolom komentar ya.
0 Response to "Subhanallah! Inilah Beberapa Kisah Keajaiban Sholat Dhuha yang Menggetarkan Hati"
Post a Comment